WILUJENG SUMPING KA SADAYA BARAYA TI LEMBUR DIBLOG BUNGBULANG

Pembangunan

 Bungbulang,mendapat bantuan dari UBP Kamojang

Ditulis oleh Luthfi Hani   
Senin, 01 Desember 2008 17:41
"Kalau mau hidup keluar dari Garut, bila minat meninggal dunia hiduplah di Garut" begitu ungkapan ironis yang disampaikan ASDA II Kabupaten Garut mewakili Bupati Kepala DaerahTingkat II Garut dalam sambutan pembukaan Acara peringatan Hari Guru dan HUT KORPRI di Lapangan Kecamatan Bungbulang pada hari Kamis tanggal 27 November 2008. Hal tersebut didasarkan atas fakta bahwa secara statistik tingkat harapan hidup di Kabupaten Garut ternyata menunjukkan angka terendah. Hal itu pula yang mendasari pemberian bantuan PT Indonesia Power Kantor Pusat dan UBP Kamojang melalui program Community Development tahun 2008.
Bermula dari informasi yang diterima HUMAS PT Indonesia Power dari Kementerian Desa Tertinggal sewaktu melakukan peninjauan ke Desa Bayah Kabupaten Lebak, bahwa satu-satunya Desa tertinggal yang berada di Provinsi Jawa Barat terletak di Kabupaten Garut.
Bantuan yang diberikan berupa :
  1. Satu Unit Motor PUSKESMAS keliling
  2. Pendampingan Kelompok Usaha Bersama masyarakat untuk mengoptimalkan program Raksa Desa bekerja sama dengan Daarut Tauhid.
  3. Khitanan massal sebanyak 25 anak.
  4. Bantuan peralatan belajar bagi anak-anak sekolah, dan
  5. Menggelar aksi donor darah bekerjasama dengan PMI Kabupaten Garut
Ikut terlibat pula beberapa instansi lain seperti PLN APJ Garut yang mensosialisasikan program Hemat Energi, Pertamina dan sosialisasi peralihan pemakaian bahan bakar dari minyak tanah ke tabung gas.



RUAS JALAN BUNGBULANG-RANCABUAYA SANGAT MEMPRIHATINKAN
Garut, 3/1 (Lifestyle.Roll) – Kondisi ruas jalan kabupaten dan provinsi, yang menghubungkan Kecamatan Bungbulang – Mekarmukti dan pantai Rancabuaya Kecamatan Caringin Garut, Jabar, kini sangat memprihatinkan bahkan nyaris tidak layak untuk dilintasi.
Ruas jalan sepanjang 60 km lebih tersebut, sangat menghambat pertumbuhan serta perkembangan industri pariwisata m khususnya wiisata pantai Garut selatan, ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Yati Rohayati di Rancabuaya, Sabtu.
Namun katanya, pembangunan inprastruktur jalan dan kegiatan pembangunan fisik lainnya merupakan tugas pokok dan fungsi institusi teknis terkait lainnya, sedangkan instansi pariwisata lebih fokus pada peningkatan promosi, publikasi serta memfasilitasi pengembangan wisata oleh sektor swasta.
Pihaknya terus berupaya menjaring calon investor serta menjaring kunjungan wisatawan dengan beragam kemudahan serta penyediaan fasilitas yang bisa mereka nikmati.
Selain banyak berlubang dan ceceran bongkahan batu di tengah jalan, ruas menuju pantai Garut Selatan juga terdapat beberapa titik rawan tanah longsor serta banjir lumpur seperti di ruas jalan provinsi Garut – Bungbulang sejauh 60 km lebih.
Sementara di wilayah Pakenjeng juga terdapat ruas jalan yang sangat menyempit akibat longsoran tebing sedalam ratusan meter, dan cuaca berkabut pada siang hari.
Karena kondisi itulah, banyak wisatawan yang berdatangan ke pantai Rancabuaya dan beberapa obyek wisata lainnya di Garut Selatan, memilih ruas jalan dari Bandung-Pangalengan-perkebunan Cukul hingga memasuki Kecamatan Talegong dan Cisewu, dibandingkan dari Bandung-Garut-Rancabuaya. *** 2 ***

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More